terpaku aku pada sosok yang teramat lucu
matanya menyipit dipangku sofa empuk
hidungnya tenggelam terjepit donat
bibirnya manyun tak karuan
dibalik pipi-pipi gembul
tersirat tatapan ekspresi polos
dibalik bibir-bibir kecil
terucap beribu ketulusan
aku terpaku pada sosok yang teramat elok
rambutnya menyibak jatuh terurai
hidungnya mancung tak berbelok
tapi terpakuku segera tercerai
bersembunyi kata-kata manja
dibalik pipi-pipi tirus
mengarah tatapan mesra
dibalik bulu mata palsu
mata-mata belo, baik milik si tirus maupun si gembul
keduanya sama, tapi sinarnya berbeda
keduanya membuat jatuh cinta setiap menyembul
tapi sifat cinta yang timbul, tak pernah sama.
Showing posts with label Thought. Show all posts
Showing posts with label Thought. Show all posts
Wednesday, July 10, 2013
Wednesday, July 3, 2013
Cermin-Cermin
semalam tadi aku cukup dikejutkan oleh diriku sendiri.
ada yang berbeda dalam anatomi tubuh ini.
dan itu membuat anatomi jiwaku ikut berubah.
perasaan yang sangat intim dengan diri sendiri.
coba pandangi dirimu di depan cermin.
sungguh hebat dan luar biasanya ciptaan Tuhan.
Tuhan sungguh pandai memahat badan.
juga tak kalah pandai memahat batin.
bercermin pada cermin datar
masa kini kulihat, apa yang aku lalui akhir-akhir ini.
bercermin pada cermin cembung,
terbayang apa yang terjadi di masa lalu.
cermin cembung memang memperluas ruang,
tapi elemen-elemen di dalamnya sungguh kecil.
apa yang kecil lama-kelamaan akan pudar,
terlupakan tapi tetap terkenang.
apa yang ada di depan kita berada di jauh tak terhingga
sinar-sinar masa depan akan datang,
dan dikumpulkan pada satu fokus utama oleh cermin cekung,
sehingga bayangan yang terbentuk hanyalah sebuah titik di titik fokus cermin.
Tuesday, July 2, 2013
Challenge
semakin dewasa semakin bertambah pula apa yang kita hadapi dalam kehidupan ini. semakin banyak tantangan yang menanti di depan mata. disaat tantangan ini ada di depan mata kita, disaat itulah kita harus pintar-pintar menghadapinya. tantangan itu akan terasa mengancam apabila kita melihatnya dari sisi negatif dan menganggapnya sebagai beban. tapi, jika kita melihat dari sisi positif, tantangan itulah yang memperkuat diri kita, menjadikan kita semakin berkualitas, dan menjadi batu loncatan untuk mengejar dan mewujudkan mimpi-mimpi kita.
aku tidak tau apakah orang lain berpikir sama denganku atau sama sekali berbeda. mnurutku dewasa itu tuntutan. dari sisi diriku, aku tidak pernah merasa tua. pribadi yang mengelabuhi diriku adalah pribadi yang dipenuhi dengan highschool paradigm, yang penuh dengan gejolak dan mungkin masih labil. hal ini lah yang aku rasakan, jiwaku selalu muda.
tapi kedewasaan itu harus tetap mengiringi jiwa muda itu. dewasa disini diartikan sebagai tanggung jawab atas diri sendiri, tugas-tugas yang menantang kita, dan kepada orang-orang disekitar kita yang menaruh harapannya pada kita. boleh saja berjiwa muda, asalkan selalu tau apa yang harus dikerjakan dan harus diselesaikan. satu lagi poin dari kedewasaan ini , yaitu menyeimbangkan jiwa muda yang memberikan efek positif (in my case sih..) dan tanggung jawab atas segala tantangan yang selalu ada dan terus berdatangan untuk meningkatkan kualitas diri.
Intinya, cara kita menyikapi suatu hal itulah yang menunjukkan tanggung jawab kita dan mewujudkan arti kedewasaan. seperti yang pernah aku bahas dalam postingan sebelumnya, meski mungkin secara tersirat., jika seseorang pandai bersyukur, dia akan melihat kesedihan sebagai suatu langkah menuju kebahagian. dan saat seseorang berpikir positif, dia akan melihat suatu tantangan-tantangan yang ada bukan sebagai suatu ancaman melainkan sebagai peta jalur batu loncatan yang akan menuntunnya menuju mimpi-mimpi dan cita-citanya yang indah.
semangat terus untuk siapapun yang baca tulisan ini :)
Itik
setelah sekian lama terendap
setelah sekian lama terpendam
akhirnya meluap juga
akhirnya memekik jua
disini, ada sesosok itik yang buruk rupa
mungkin keahliannya berenang sama dengan itik-itik lain
bedanya, dia selalu mengasah kemampuannya berjalan
dan dia selalu mencoba untuk terbang
meskipun dia tau hal itu mustahil
tapi ada kekuatan yang selalu mendorong dirinya
dan meyakinkannya
bahwa dia pasti bisa
siapa yang peduli pada si itik?
tidak ada yang peduli
tidak masalah, si itik sudah terbiasa
terbiasa menghadapi semuanya, sendiri
dia tidak pernah bermimpi menjadi cantik
dia hanya ingin selalu diberi kekuatan
kekuatan untuk terbang, untuk berdiri sendiri
dan itulah yang menjadikannya istimewa
setelah sekian lama terpendam
akhirnya meluap juga
akhirnya memekik jua
disini, ada sesosok itik yang buruk rupa
mungkin keahliannya berenang sama dengan itik-itik lain
bedanya, dia selalu mengasah kemampuannya berjalan
dan dia selalu mencoba untuk terbang
meskipun dia tau hal itu mustahil
tapi ada kekuatan yang selalu mendorong dirinya
dan meyakinkannya
bahwa dia pasti bisa
siapa yang peduli pada si itik?
tidak ada yang peduli
tidak masalah, si itik sudah terbiasa
terbiasa menghadapi semuanya, sendiri
dia tidak pernah bermimpi menjadi cantik
dia hanya ingin selalu diberi kekuatan
kekuatan untuk terbang, untuk berdiri sendiri
dan itulah yang menjadikannya istimewa
Monday, July 1, 2013
Semu
Selamat pagi Tuhan yang Maha membolak-balikkan hati.
Ada kalanya terbebas.
Ada kalanya terjerat.
Ada kalanya sangat mudah untuk beranjak.
Ada kalanya sangat sulit untuk beranjak.
Kadang, kesedihan itu ciptaan manusia sendiri.
Mereka hanya tidak tahu caranya bersyukur.
Mungkin sebenarnya bukan tidak tahu,
hanya kurang paham.
Kebahagiaan pun, sebenarnya ciptaan manusia sendiri.
Bagi mereka yang pandai bersyukur,
selalu tercipta kebahagiaan.
Meski terkadang, kebahagiaan itu semu.
Kebahagiaan yang dinikmati sendiri.
Tanpa peduli apa penyebabnya.
Tak peduli apakah penyebabnya juga merasa bahagia,
atau justru juga sama sekali tidak peduli.
Tidak perlu dikasihani.
Jangan pula ditertawakan.
Suatu saat, semu akan menjadi nyata.
Entah kapan saatnya.
Hanya di waktu yang tepat, yang sudah Tuhan tentukan.
Ada kalanya terbebas.
Ada kalanya terjerat.
Ada kalanya sangat mudah untuk beranjak.
Ada kalanya sangat sulit untuk beranjak.
Kadang, kesedihan itu ciptaan manusia sendiri.
Mereka hanya tidak tahu caranya bersyukur.
Mungkin sebenarnya bukan tidak tahu,
hanya kurang paham.
Kebahagiaan pun, sebenarnya ciptaan manusia sendiri.
Bagi mereka yang pandai bersyukur,
selalu tercipta kebahagiaan.
Meski terkadang, kebahagiaan itu semu.
Kebahagiaan yang dinikmati sendiri.
Tanpa peduli apa penyebabnya.
Tak peduli apakah penyebabnya juga merasa bahagia,
atau justru juga sama sekali tidak peduli.
Tidak perlu dikasihani.
Jangan pula ditertawakan.
Suatu saat, semu akan menjadi nyata.
Entah kapan saatnya.
Hanya di waktu yang tepat, yang sudah Tuhan tentukan.
Thursday, June 27, 2013
Keran Dispenser
Menuangkan pikiran dan perasaan
ke dalam sebuah perkataan itu nggak
semudah menuangkan air ke dalam gelas dan membuat gelas itu penuh tanpa harus
membuatnya tumpah. Takaran air itu harus pas dan akhirnya melegakan suatu
kehausan.
Berbeda dengan menuangkan pikiran
dan perasaan ke dalam suatu perkataan, begitu pula perkataan yang tertuang dalam sebuah tulisan. Tidak
seperti air dalam gelas tersebut, terkadang perkataan yang mengungkapkan
perasaan dan pikiran itu terlalu banyak sehingga akhirnya tumpah. Tumpahan itu
akan membasahi sekitarnya , juga tidak akan menambah kelegaan kepada orang yang
kehausan.
Biar nggak tumpeh-tumpeh, selayaknya
saat kita menuangkan air dari dispenser ke dalam gelas kita, ada baiknya menyisakan
sedikit ruang, agar gelas itu tidak terlalu penuh dan tidak tumpah. Menekan keran
dispenser tersebut dan mengamati ketinggian air kemudian melepaskan keran
dispenser tersebut di saat yang tepat.
Aku mengamati ketinggian air itu,
jangan sampai terlalu penuh dan jangan sampai tumpah. Tapi aku juga meyakinkan
diriku , bahwa air tersebut cukup untuk melegakan segala kehausanku.
Ruang yanng tersisa akan
memberikan tempat untuk bubuk susu yang memberikan aku energi. Bubuk kopi yang
menghilangkan kantuk. Teh celup yang menenangkan. Juga gula yang akan menemani
bubuk-bubuk tersebut untuk bersama-sama larut di dalam air.
Gelasku yang datar , bubuk kopi, bubuk susu, dan teh celup, juga gula ku yang terlarut dalam air. Terbawa setiap
kehausan dalam setiap adukan. Terteguk setiap larutan yang berakhir kelegaan.
Monday, June 24, 2013
Mengitari Bulan
Jika pagi ini pembicaraanku tak berarah,
Malam ini mataku tertuju pada satu arah.
Sebundar bulan bertengger dengan indah,
Meskipun suasana malam ini sedikit gerah.
Kata ibuku, bulan penuh, identik dengan udara dingin.
Tapi malam ini lain.
Apa yang dikatakan orang lain memang belum tentu benar
Tapi apa yang dilihat hati dan apa yang mata dengar.
Malam ini sang bulan sangat sombong
Cahayanya sangat terang
Sampai kakiku tak kuasa untuk tak melangkah ke teras depan
Aku hanya terdiam memandangi keindahannya.
Seakan awan-awan yang membingkainya
Melindunginya dari serangan para penghuni angkasa
Awan itu tidak mendekapnya,tidak juga memeluknya
Awan itu berdiri agak jauh, tapi dia sangat yakin dapat
membentengi ratunya
Dasar,
Sang awan tak kalah sombong
Dia lupa bahwa putihnya tertelan hitam
Dan mataharinya digantikan bulan
Sesungguhnya angkuh dirinya telah ditaklukkan
Sang awan mengitari rembulan dari kejauhan
Dia cukup tau kapan waktu yang tepat untuk mendekat.
Untuk kemudian dapat melebur dengan sang bulan
Dan menciptakan keindahan yang hampir sempurna.
Sunday, June 23, 2013
Pembicaraan Tak Berarah
Sebelumnya, aku ingin meminta maaf, karena mungkin
pembicaraan ini tanpa arah.
Tapi jangan buru-buru beranjak, karena ini bukan luapan
amarah.
Hari ini aku berbincang dengan santai, dengan melupakan
segala beban di hati dan pikiran.
Tertawa lepas, dengan melupakan bahwa sebenarnya sebuah
senyuman pun masih tertahan.
Sekali lagi aku berbicara tanpa arah, dan hati ini sangat
lega.
Mungkin di dalam tangisku yang dalam, meletup beberapa tawa.
Aku berjalan, dada ini sesak.
Sudah kubilang jangan berbalik, mengapa terus mendesak?
Disini, ada dua kutub magnet yang saling bertolakan.
Tapi apa yang seharusnya bertolak-tolakan, justru
bertarik-tarikan.
Tuhan, Yang Maha membolak-balikkan hati.
Kali ini aku sungguh memohon dengan bakti.
Tuhan, Yang Maha mengetahui, maaf jika pembicaraan ini
kurang khusyuk.
Maaf jika kali ini.. Oh bukan kali ini saja... Hambamu ini
merasa tertusuk.
Bukan memohon hati yang mengampuni, kumohonkan hati yang tenang.
Si hati tenang akan memenangkan segala kegelisahan dan
hal-hal yang terkenang.
Awalnya kubilang, ini tanpa arah. Mengapa akhirnya terarah?
Bodoh. Karena yang tak terarah sekalipun, akhirnya berarah.
Wednesday, June 19, 2013
Cerita si Jentik
Memicing tajam si bulu mata lentik
Mengintip dibalik kacamata antik
Tertuju pada kotak plastik
Tak berkutik
Tak perlu berbisik, apalagi memekik
Jemari tertancap pada seonggok mesin tik
Melantunkan tutur kata nan apik
Namun penuh intrik
Si jentik
Parasnya tak terlalu cantik
Tapi sosoknya begitu menarik
Pemikirannya menggelitik
Mimpi-mimpinya begitu menukik
Si jentik begitu asik
Merangkai untaian lirik
Lirik-lirik tanpa iringan musik
Senar gitar usang tak pernah dipetik
Si jentik terlalu baik
Melupakan si hati licik
Tersenyum pada si picik
Bukan, bukan munafik
Jentik,
Menarilah dibawah hujan rintik
Sampai matahari sekonyong-konyong melirik
Meretas indahnya titik
Tanpa harus berbalik
(Fira Nathania)
Tuesday, June 18, 2013
Sekelibat Kilat
Hujan..
Bukan datang secara tiba-tiba
Kilat datang mendahului
Petir menyambar-nyambar
Kilat..
Hanya datang sekejap
Mungkin mengejutkan, tapi hanya sesaat
Setelah pergi tidak akan diingat
Yang terlihat setelahnya hanyalah hujan
Tapi, Kilat itu sesekali datang mengiringi hujan
Supaya bukan hanya awan gelap yang menggelayut
Agar sedikit berwarna, keabuan itu
Hujan.. Kenalkah kau pada kilat?
Akrabkah engkau?
Sadarkah engaku akan keberadaannya?
Bahkan ketika engkau berhenti
Dan awanmu memutih
Engkau akan sama sekali melupakannya
Kilat bukan jahat, kilat hanya sekelibat
Kilat tak bermaksud mengancam
Sesungguhnya dia yang terancam
Kini kilat hanya lewat
Dan tak perlu diingat
Thursday, May 30, 2013
Tempat Peraduan Kita
I just updated my facebook's status after a long long long time ago .(my english.. such a mess hahahaha) here we go..
"Sesuatu yang setiap hari ada, pada saatnya harus ditinggalkan, membuka kenangan-kenangan yang telah lalu dan berujung pada haru. Tapi semua kenangan akan berlalu, begitu pula haru. Keduanya bersiap untuk membuka lembaran baru yang nantinya juga pasti berlalu."
Sebenernya, acctually, those quotes refer to our beloved room. (me and bella). nggak kerasa banget, udah 4 tahun menghuni kamar yang cukup luas untuk ukuran kamar kost-an di tembalang ini. udah luas, kamar mandi dalem, langsung dapet udara luar, dan selalu bisa membuat kita terbangun karena sinar matahari pagi yang mengintip dari celah-celah jendela kamar ini.
Hampir setiap tamu yang masuk ke kamar ini selalu berkomentar, "Luas ya kamarnya" atau "Enak ya, kamar mandi dalem lagi", etc.. Nggak lupa, kamar ini sering banget jadi tempat ngumpul anak-anak kost-an lain (yang paling sering sih mbak Shinta -udah hijrah dari kostan uuuu miss her :(-, Audrey -yang sampai deadline harus meninggalkan kamar masih jadi pengunjung tetap-, Uly, mbak Wulan-udah hijrah juga :(- , Rani dll). Sampe pernah segala jenis barang tertinggal di kamar ini dan pemiliknya nyantai-nyantai aja.
Banyak banget moment-moment yang kita (me and bella) lalui di kamar ini. Moment-moment itu tentunya nggak melulu seneng-seneng, ada sedihnya juga. Kemasukan tikus, kecoa, kodok dan semacamnya pernah terjadi di kamar ini. Bahkan yang terbaru sempet ada ular sawah di depan pintu kamar kita. WOW. hahaha.
Kejadian sedih lain yang nggak kalah bikin nyesek adalah peristiwa hilangnya kedua laptop beserta modem dan chargernya di kamar ini. Laptop ku dan laptop bella raib entah kemana. Untungnya laptop anak-anak kost yang lain nggak ditinggal di kamar ini kayak biasanya. Cuma modemnya uly yang tertinggal di kamar ini dan akhirnya raib juga :(
Tapi, banyak kok peristiwa yang menyenangkan. :D Dari yang paling simple adalah jadi tempat tujuan penginapan bagi makhluk-makhluk kost yang kost-an nya udah dikunciin, atau tempat nginep saat lagi pada parno abis nonton film horror, dan tempat penginapan dengan berbagai alasan lainnya. Peristiwa nginap-menginap yang paling seru adalah waktu Bella wisuda. Karena eh karena akhirnya SPQ - (geng ging gong aku waktu SMA yang terdiri dari Bella (roommate), Anna or you can call her Mommy/Momod, and Ari or Ariya or Aya anak gunung yang demen berpetualang) - bisa ngumpul bareng dan tidur berempat di kamar ini. Seneeeeeng banget deh pokoknya hari itu :') uuu terharu ...
Selain itu di kamar ini selalu aja ada surprise. Surprise hariannya sih ya pastinya goodnews atau badnews yang siap ditumpahkan setibanya di kamar ini, entah aku ke Bella atau Bella ke aku, ataupun bisa juga kena ke anak-anak lain yang kebetulan lagi singgah di kamar ini . hihi. Paling bisa dibilang surprise sih ya pas Ultah kali ya. Hampir setiap ultah dikasih morning surprise di kamar ini juga. Bahkan pernah Bella sok-sokan main Running Man di kamar ini dengan tujuan akhir menemukan kado buat aku. uuuuu sweet :3
Banyak hal yang mungkin berkaitan dengan kamar ini, tapi nggak semuanya juga bisa dituangkan ke dalam tulisan atau blog ini :) hihihi. Mungkin gambar-gambar dibawah ini bisa membantu menceritakan apa yang belum diceritakan. ceilah.
Let me introduce our (ex) room..
![]() |
Welcome to our (ex) room :') |
![]() |
Bisa langsung ngeliat ke luar :') |
Keadaan kamar dalam berbagai versi. Pagi, siang, malem, dan hampir semuanya dalam keadaan berantakan -_- Diambil dari sudut pandang dimana aku berbaring.
![]() |
My spirit, my trigger.. |
Spot-spot andalan untuk ber-foto ;')
![]() |
Spot foto yang bisa bikin kamu panjak panjak nuni busyo o o o o(SNSD - Gee) |
![]() |
Another photo spot.. |
![]() |
My partner in crime : timer |
![]() |
Cukup duduk manis di kasur. |
Ga cuma buat tidur, dari masak, nonton, belajar gitar, semua ada di kamar ini :')
![]() |
Pancake special buatan Bella. |
![]() |
Sok-sok an bioskop di rumah anda gitu. |
![]() |
Namanya juga belajar, kaku dikit lah. |
Nah... kalo yang di bawah ini adalah orang-orang yang sering menyambangi kamar ini. (kenapa foto audrey semua ya ini.. -_-)
![]() |
Audrey |
![]() |
Mbak Shinta - agak gila, maapin. |
Audrey lagi. |
![]() |
Audrey lagi dan lagi nemenin masak. |
![]() |
Entah lah ya. |
![]() |
Bella - Kebo |
Ini dia surprise-surprise ultah yang pernah terjadi di kamar ini!
![]() |
Pagi-pagi dibangunin dengan surprise yang bener-bener bikin happy, terheru #1 :') |
![]() |
Thx cewe cewe siskom yang kece badai :* kecuuups. |
![]() |
Ultah mbak Shinta. plis deh itu poster Bisma Smash, Bella lagi ngefans-ngefansnya -_- maapin. |
![]() |
Another morning surprise :') terheru #2 |
![]() |
Salah satu bukti kita juga bisa main Running Man di kamar ini :') |
Okeyyyh. That's all. Dan biarkan semuanya menjadi kenangan yang indah dan akhir kamar ini akan menjadi awal untuk permulaan yang baru yang akan menjadi sesuatu yang indah juga. Amin.
Thanks God untuk kamar merah bata dan untuk seluruh kenangan baik maupun buruk yang pernah terjadi di dalamnya :')
:*
Thanks God untuk kamar merah bata dan untuk seluruh kenangan baik maupun buruk yang pernah terjadi di dalamnya :')
:*
Sunday, May 19, 2013
Rubrik di Majalah Bobo
Hidup. Semua itu tentang pilihan.
Menulis postingan baru di blog disamping menulis lanjutan tugas akhir, adalah pilihan. - priority
Menulis postingan ini sekarang atau besok, juga pilihan. - time schedulling
-------------------------------------------------------------------------------------------------
Setiap hari kita dihadapkan dengan pilihan-pilihan yang ada. Bahkan di hari ini pun, di saat suatu rencana telah terpilih, si terpilih tetap menghadapi pilihan.
Hari ini rencananya mau ngerjain TA, mau dateng ke acaranya PSMT, dan bla bla bla bla. Tapi............ pagi ini suatu pilihan datang. Bulik yang dari Solo ternyata ke Salatiga. Dan kemarin waktu anak beliau sakit, aku , Mama dan Ellen batal ke Solo buat jengukin si sepupu. Well, otomatis pilihan jatuh ke pihak family. Lagian juga lagi kangen-kangennya sama Mama, Bapak, dan si mancung Ellen.
Keluarga emang juara deh. Siapa sih manusia yang bisa nerima kita dengan segala kekurangan kita kalo bukan keluarga. Jadi moment ngumpul bareng keluarga itu emang paling nyenengin. Kita bisa have fun sama temen-temen atau mungkin pacar. Tapi keluarga tetep juara.
Ngumpul bareng bulik-bulik dan om-om yang rumpi abis. Nongkrongin tingkah polah bocah-bocah (re : sepupu-sepupu aku yang rata-rata masih TK dan SD, the very first granddaughter was this author kekeke) ingusan yang berisik dan jago banget bikin rumah super kotor dan berantakan. Comat-comot makanan sana-sini. Duh pokoknya rame.
Bahkan sampe bulik-bulik dan om-om udah pada balik, masih ngumpul bareng keluarga kecil aku yang "special" ini.
Mungkin aku nggak pernah gelendat-gelendot sama Mama, atau peluk-peluk Bapak kayak anak-anak pada umumnya, tapi ya inilah cara kita mengekspresikan kasih sayang satu sama lain. Mama aku malah suka risih kalo aku manja-manja, jadi sering aku godain aja sekalian. hahaha. Lelucon-lelucon garing dari Mama , Ellen atau Bapak yang mungkin nggak bakal bikin orang lain ketawa, tetep juga bikin aku ketawa. Pilihan juga sih, ketawa karena garing, jayus atau emang lucu :|
Suka banget megangin hidung Ellen yang bagus deh pokoknya mancungnya. Dan ujung-ujungnya dimarahin Mama karena dipikir berantem. Main sama Ellen itu seru. Bikin awet muda dan bisa selalu ngerasain masa kecil. Hari ini kita meronce bikin gelang dan kalung. Biasanya kita nonton TV bareng atau masak bareng. Sering juga aku diajarin mainan-mainan yang seru. Jadi anak kecil itu emang seru ya. ;)
Malam ini ditutup dengan ngobrol bareng Mama dan Ellen di meja makan, dan Bapak di ruang keluarga sambil nunggu cucian. Jemurin baju bareng mama, moment kayak gini nih, simple tapi ngena. Sampe akhirnya tinggal aku seorang yang nunggu cucian dan semuanya bobok duluan. :|
That's my family. Dan.... Hari ini , aku menulis, rasanya kayak nulis karya untuk dikirim ke salah satu rubrik di majalah Bobo. ;)
Happy Sunday fellas!! ;)
Saturday, May 18, 2013
Dari Hati Turun ke Jari
"Setiap orang diberikan waktu yang sama, 24 jam sehari. Jika orang lain bisa menyelesaikan pekerjaannya dan kamu tidak, salah siapa?"
"Ingin rasanya terbang bebas seperti mereka, tapi rasanya sayap ini terlalu lemah, bahkan untuk sekali mengepak pun berat rasanya."
"Saat aku berjalan lurus, kemudian aku melihat sekitar, dan sekitarku membelokkanku. Saat aku berjalan berbelok-belok, kemudian aku melihat sekitar, dan sekitarku meluruskanku."
"Saat aku ingin menelanjangi jiwaku, tapi jiwaku terlalu malu untuk ditertawai. Jiwaku sungguh pintar dan sopan, bahkan terlalu pintar dan sopan untuk tidak memperlihatkan auratnya."
"Minus di mataku bagaikan langit yang paling indah, langit ketujuh. Buramnya menghalauku untuk melihat langit-langit lain. Tapi kacamata ini tetap harus terpasang, untuk menyadarkanku, bahwa semuanya ini, nyata."
"Apapun yang membuatku bertanya, sampai akhirnya aku meracau, dan racauanku tertuang dalam tulisan. Tulisan memang diam, tetapi dia akan menyuarakan apa yang tidak pernah terucap, menjawab pertanyaan yang tidak pernah terjawab."
"Dan setiap aku menulis, di saat setiap kata meluncur bukan dari mulut, tetapi dari hati yang turun ke jari. Saat itu juga hatiku selalu mengingatkan dan diingatkan, bahwa semua arah yang tak tertuju, semua tanya yang tak terjawab, manis yang akhirnya getir, akan tetap abadi dalam Satu."
"Dan Satu itu adalah Dia. Dia yang menjawab tanpa harus diberi pertanyaan. Dia yang selalu dekat meskipun engkau menjauh."
Wednesday, January 2, 2013
Say Something..
Aku adalah tipe orang yang senang mengungkapkan sesuatu. Aku
tidak suka memendamnya dalam hati dan akhirnya hanya aku sendiri yang tahu.
Mungkin bagi sebagian orang menganggap itu sombong, tapi yang jelas bukan
bermaksud pamer atau apapun. Hal yang aku ceritakan bukan hanya hal-hal yang
menyenangkan tetapi juga yang menyedihkan.
Dulu, aku akan bercerita kepada siapapun yang aku anggap
enak untuk diajak curhat dan mau mendengarkan ceritaku. Tapi aku belajar banyak
dari situ. Tidak semua orang akan senang mendengar cerita tentang diri kita,
tetapi mereka juga ingin didengarkan. Disini aku belajar mendengar.
Terkadang apa yang aku ungkapkan tentang diriku jatuh pada
orang yang salah, sehingga selain tidak mendapatkan apa-apa , ternyata bisa
menjadi boomerang bagi diri sendiri. Bukannya bermaksud untuk pilih-pilih
teman, tetapi sekarang aku akan lebih melihat kepada siapa aku berbicara. Aku
lebih memilih bercerita hal-hal yang bersifat “terlalu” kepada sahabat-sahabat
terdekatku. Karena mereka mengerti bahwa saat aku menceritakan hal bahagia,
disitulah aku ingin berbagi kebahagian, bukan bermaksud meninggikan diri.
Disini aku belajar berhati-hati dalam
berbicara dan berbicara kepada orang
yang tepat.
Seseorang akan menjadi menggebu-gebu saat menceritakan hal yang
sifatnya “terlalu”. Disinilah sesorang dituntut untuk menempatkan diri, karena
belum tentu sense of humor yang
dimiliki seorang dengan yang lain itu sama. Cara bercerita dan menanggapi
cerita setiap orang pun berbeda-beda. Disini aku belajar untuk menyesuaikan cara bicara dengan lawan
bicara kita.
Tapi di sisi lain ada juga orang yang memilih untuk tidak
menceritakan apa yang terjadi pada dirinya, apa yang dia sukai dan kerjakan.
Orang tipe ini mungkin akan mengungkapkannya dengan sedikit umpan yang diberikan
oleh lawan bicaranya.
Sebenarnya itu hal yang bagus karena mereka terkesan (dan
mungkin memang) rendah hati. Dan suatu saat ketika kita mengetahui kelebihan
yang dia miliki secara langsung tanpa pernah dia ungkapkan sbelumnya kita
takkan bisa menahan diri untuk tidak bilang “wow” hahaha.
Jeleknya, kalau ada masalah, mereka akan menyimpannya
sendiri, padahal dengan sekedar sharing 50% masalah terasa telah terselesaikan.
Well, setiap orang punya caranya masing-masing dalam
mengungkapkan isi hati dan pikirannya, and I appreciate these two types of
saying things. Apalagi jika keduanya digabungkan dengan mengambil sisi positif
dari masing-masing tipe. J
Sunday, December 23, 2012
Logic?
sometimes its annoying to have random moody-writing-time.. i was so sleepy before and now.. suddenly.. i wanna write -_- hahaha :D
well, sering nggak sih kalian ngerasa kesulitan membaca apa yang ada di dalam diri kalian? atau apa yang kalian sedang rasakan? mungkin ada yang bisa melakukannya dengan mudah, tapi ada juga yang harus berusaha keras untuk melakukannya. kita bisa terbantu dengan melontarkan beberapa pertanyaan kepada diri kita sendiri. entah itu penyebabnya, atau akumulasi permasalahan yang terjadi. kadang orang lain bisa lebih mengerti apa yang sebenarnya kita rasakan, tapi hati kecil kita pun pasti sebenernya tau apa yang kita rasakan. tapi diri manusia kadang terlalu munafik untuk mengakuinya. dan itu semua akan membuat kita merasa rancu tentang apa yang sebenarnya kita rasakan.
misalnya, sebenarnya Mars mencintai Venus, namun karena suatu perbedaan Mars akhirnya memutuskan untuk membohongi dirinya sendiri. Padahal hati kecilnya berkata lain.
atau contoh lain lagi, Venus masih sering kepoin si Mars, alsannya sih pengen tau kabar aja, tapi ga munafik deh pasti tuh di dalam hati si Venus masih ada lah secuil perasaan buat Mars. tapi Venus nggak akan mau mengakuinya mungkin dengan alasan ingin melupakan seseorang yang telah menyakitinya.
atau Venus sengaja menyimpan perasaannya dalam-dalam karena dia men-judge Mars tidak mungkin mencintai dirinya karena venus merasa mereka berada di level yang berbeda. hey, who knows? padahal nih tanpa sepengetahuan si Venus, Mars juga menyimpan perasaan yang sama. *ngenes*
Ketidakjujuran diri sendiri itulah yang terkadang membuat hati kita jadi ga karuan dan nggak bisa ngerasain apa yang sebenernya ada di hati kita. tertutuplah perasaan yang pure dengan perasaan bohongan ciptaan manusia itu sendiri karena beberapa alasan logis.
Coba aja perasaan itu bisa dibuka secara nyata tanpa memikirkan embel-embel lain, bisa dengan mudah diungkapkan dengan bebas, semua akan lebih clear kan? kalopun terbalaskan ya syukur deh. kalo enggak? ya jelas juga kan sakitnya, sekalian sakit, nggak ngegantung.
tapi logika manusia masih mengiringi perasaan itu. hanya saja kadarnya berbeda-beda pada setiap Venus dan Mars. ada yang kadar perasaannya lebih tinggi, ada juga yang kadar logikanya lebih dominan. aspek logika tentang keyakinan, tanggungjawab,jaga image, emphaty (menjaga perasaan orang lain), kesetiaan, dan sebagainya, terkadang menjadi tembok-tembok yang menahan segala perasaan yang sebenarnya sudah siap mendobrak keluar.
well, kadang kalo ga bisa memilah jadi campur aduk deh perasaannya, dan timbullah istilah galau bla bla bla.... coba aja ya setiap individu bisa mengelola keseimbangan antara perasaan dan logika dengan baik, mungkin faktor logis yang menjadi tembok akan bisa dikelola dengan baik. entah happy ending, ataupun sad ending.. :')
setiap kejadian pasti ada hikmahnya, jadi biarpun sad ending pasti akan menemukan saat happy ending. my bestfriend fav qoute is : if its not happy, so its not the end. such a wellknown qoute, right?
jadi ada bedanya juga antara membohongi perasaan dan mengelolanya dengan alasan logis. kalau membohongi perasaan bisa-bisa jadinya galau dengan alasan absurd. tapi dengan berpikir logis, kita bisa tetap jujur sepenuhnya tentang perasaan kita, tetapi setelahnya kita akan berpikir apa sebabnya kita harus membatasi perasaan tersebut. walaupun ujung-ujungnya bisa galau juga sih, at least we know how to solve the causes in a wise way....
warmest regards, FiraNathania
Subscribe to:
Posts (Atom)