Sunday, December 23, 2012

Logic?

sometimes its annoying to have random moody-writing-time..  i was so sleepy before and now.. suddenly.. i wanna write -_- hahaha :D

well, sering nggak sih kalian ngerasa kesulitan membaca apa yang ada di dalam diri kalian? atau apa yang kalian sedang rasakan? mungkin ada yang bisa melakukannya dengan mudah, tapi ada juga yang harus berusaha keras untuk melakukannya. kita bisa terbantu dengan melontarkan beberapa pertanyaan kepada diri kita sendiri. entah itu penyebabnya, atau akumulasi permasalahan yang terjadi. kadang orang lain bisa lebih mengerti apa yang sebenarnya kita rasakan, tapi hati kecil kita pun pasti sebenernya tau apa yang kita rasakan. tapi diri manusia kadang terlalu munafik untuk mengakuinya. dan itu semua akan membuat kita merasa rancu tentang apa yang sebenarnya kita rasakan.

misalnya, sebenarnya Mars mencintai Venus, namun karena suatu perbedaan Mars akhirnya memutuskan untuk membohongi dirinya sendiri. Padahal hati kecilnya berkata lain. 

atau contoh lain lagi, Venus masih sering kepoin si Mars, alsannya sih pengen tau kabar aja, tapi ga munafik deh pasti tuh di dalam hati si Venus masih ada lah secuil perasaan buat Mars. tapi Venus nggak akan mau mengakuinya mungkin dengan alasan ingin melupakan seseorang yang telah menyakitinya.

atau Venus sengaja menyimpan perasaannya dalam-dalam karena dia men-judge  Mars tidak mungkin mencintai dirinya karena venus merasa mereka berada di level yang berbeda. hey, who knows? padahal nih tanpa sepengetahuan si Venus, Mars juga menyimpan perasaan yang sama. *ngenes* 

Ketidakjujuran diri sendiri itulah yang terkadang membuat hati kita jadi ga karuan dan nggak bisa ngerasain apa yang sebenernya ada di hati kita. tertutuplah perasaan yang pure  dengan perasaan bohongan ciptaan manusia itu sendiri karena beberapa alasan logis.

Coba aja perasaan itu bisa dibuka secara nyata tanpa memikirkan embel-embel lain, bisa dengan mudah diungkapkan dengan bebas, semua akan lebih clear kan? kalopun terbalaskan ya syukur deh. kalo enggak? ya jelas juga kan sakitnya, sekalian sakit, nggak ngegantung.

tapi logika manusia masih mengiringi perasaan itu. hanya saja kadarnya berbeda-beda pada setiap Venus dan Mars. ada yang kadar perasaannya lebih tinggi, ada juga yang kadar logikanya lebih dominan. aspek logika tentang keyakinan, tanggungjawab,jaga image, emphaty (menjaga perasaan orang lain), kesetiaan, dan sebagainya, terkadang menjadi tembok-tembok yang menahan segala perasaan yang sebenarnya sudah siap mendobrak keluar. 

well, kadang kalo ga bisa memilah jadi campur aduk deh perasaannya, dan timbullah istilah galau bla bla bla.... coba aja ya setiap individu bisa mengelola keseimbangan antara perasaan dan logika dengan baik, mungkin faktor logis yang menjadi tembok akan bisa dikelola dengan baik. entah happy ending, ataupun sad ending.. :')

setiap kejadian pasti ada hikmahnya, jadi biarpun sad ending pasti akan menemukan saat happy ending. my bestfriend fav qoute is : if its not happy, so its not the end.  such a wellknown qoute, right? 

jadi ada bedanya juga antara membohongi perasaan dan mengelolanya dengan alasan logis. kalau membohongi perasaan bisa-bisa jadinya galau dengan alasan absurd. tapi dengan berpikir logis, kita bisa tetap jujur sepenuhnya tentang perasaan kita, tetapi setelahnya kita akan berpikir apa sebabnya kita harus membatasi perasaan tersebut. walaupun ujung-ujungnya bisa galau juga sih, at least we know how to solve the causes in a wise way....


warmest regards, FiraNathania

No comments:

Post a Comment