Sunday, June 28, 2015

Understanding

Here comes my period, and it makes me become very sensitive  of everything. Hehe.

Every people has their own special things that everybody can see. But, I don't think that every person knows what their unique side is. Everybody judge every people for their flaws, but they don't exactly know the reality of their judgement.

Besides, every people has a secret love, secret worry, secret fear, that maybe, nobody knows. Only that people who exactly know what they're thinking about, what the most thing they're afraid of. Sometimes, they just speak it up to God, and their own self.

We can't understand every people heart and what's on their mind. Even every extrovert people talk about their self easily, they still have their own secret.

People just need to be loved, they deserve for someone who can understand every word that they don't even tell. Hear every word they don't want to hear. See them cry for nothing. That's it.

That would be great if you have that people with you and that people must be a good lovers of you.

Thursday, June 25, 2015

Angkutan Umum

Hey readers!  Udah lama banget ternyata ga nulis di blog ini. Entah karena emg ga sempet atau emang males hehe. Intinya kali ini pengen sharing pengalaman yg satu ini, tapi gatau harus di share dimana, jadi deh ditulis disini.

Jadi, seorang Fira saat ini berdomisili di JKT 48. Yes, untuk mencari sebongkah berlian tentunya. (Katanya sih sesuap nasi ga kenyang, ya ga sih? ) :)

Dari awal kerja disini emang sempet sih  naik angkutan umum sebelum memututskan untuk mengirimkan motor kesayangan dari kampung halaman (sebut saja Supri), yaitu naik TransJakarta/Busway.

Kesannya? Nyaman kok. Tapi...kalo pas penuh euy, harus banget rela berbagi keringat dengan penumpang lainnya :( , nunggunya lama juga. Kalo gamau kebagian yg kayak gini ya harus ambil waktu yg ga mainstream berangkat dan pulang kerjanya. Tapi itu ga berlangsung lama setelah kedatangan Supri ke Jakarta. Yeaaay! Welcome Supri! :D

Supri ini udah nemenin dari jaman kuliah, jarang banget rewel sih. Rajin juga diservice nya. Tapi akhir-akhir ini ban si Supri menipis, jadi sering kena paku dan bocor. Syedih :( Karena aku sayang Supri, aku bawalah Supri ini ke bengkel. Service dan sekalian ganti ban biar makin gagah. Eh tapi entah ini bengkel resmi kurang bagus apa gimana, si Supri abis di-upgrade malah jadi ngondek. Jalannya bisa goyang2, kan sereeem :( Setelah bolak balik ke bengkel tersebut dan hasilnya masih sama aja, (sampe saking jengkelnya sempet nangis2 di jalan) akhirnya diputuskan untuk naik kendaraan umum aja lah. Lagipula udah waktunya kirim STNK ke kampung halaman untuk dibayar pajak nya juga.

Hari ini adalah hari ke empat aku resmi jadi pelanggan metromini, ojek motor dan ojek sepeda. Juga jadi pengguna jembatan penyebrangan yg arif dan bijaksana.
Dari kosan yg baru ini akses yg cuma sekali jalan ke kantor ya emang metromini ini. Walaupun tetep harus sambung ojek sih karna jalan dari jalan raya ke kantor lumayan lah bikin betis berotot.
Setiap berangkat naik metromini ga ada yg special sih selain bisa agak merem2 dikit di jalan. :D Nah seturunnya kita dari metromini akan ada gerombolan Bapak Ojek yang selalu siap sedia menangkap pantat kita dari lemparan bus. Yang bikin agak sedih sih Bapak2 ini terlalu sigap, sampe lupa kasih kita helm padahal jalannya kenceng :(. *Mulai besok bawa helm sendiri.*

Ini yg menurutku istimewa. Akses dari kantor ke halte busway terdekat bisa ditempuh dengan ojek sepeda. Ada sih taksi..tapi masa iya sekuprit doang naik taksi, kalopun mau ojek motor pun harus mesen dulu. Itung2 berbagi rejeki sama Bapak2 ojek sepeda juga kan ya.
Setiap naik ojek sepeda ini, hatiku selalu dag dig dug ga karuan (inikah cinfa ya Tuhan? :') ). Bukan, bukan cinta. Ini lebih kepada rasa khawatir karna bnyak kendaraan bermotor lain yg lalu lintas dan tentunya kecepatannya cukup kencang. Kalo udah gitu pasto merem sambil ngucap 'Dalam nama Tuhan Yesus 3x' :D Apalagi ada cerita pengalaman dari temen-temen kantor yg pernah jatuh, entah karna keserempet motor, atau penumpangnya yg kegemukan :D
Tapi dibalik semua kekhawatiran itu, ada pula rasa kagum pada Bapak2 ini. Setiap aku naik ojek sepeda ini, ada aroma keringat khas Bapak2 ojek sepeda yg mungkin udah bolak balik narik. Keringat yang jadi bukti kerja keras, meskipun sekali jalan hanya diberi upah 5ribu rupiah. Perjuangan para Bapak2 ojek ini membuat aku merasa bersyukur, dan semakin menghargai orang yg masih berjuang bekerja dengan cara halal meskipun mereka tahu hasilnya tak seberapa. Semoga selalu dicukupkan ya Pak..

Beralih ke metromini saat jam pulang kerja, satu hal yang langsung jadi perhatin, banyak pengamen euy. Nggak tahu entah karena lagi galau atau gimana, kalo ada pengamen dan suaranya bagus malah kayak jadi hiburan tersendiri dan ga ngerasa keganggu, dan tentunya ga sungkan kasih lebih buat talenta mereka. Mau galau di tempat umum tanpa takut ketahuan? Ya metromini tempatnya :') Kecuali ya kalo ada pengamen nyanyinya ngawur, udah capek abis kerja, ketemu yg begitu, agak annoying sih ya. Untungnya selama 4 hari baru sekali ketemu yg nyanyinya ga bener. :D

Naik kendaraan umum banyak sih untungnya, selain ngurangin macet, ga capek mengendarai sendiri, banyak hal baru juga yg bisa kita ambil jadi pelajaran hidup dan membuat kita lebih bersyukur. Misalnya saat kita ga sengaja mendengar percapakan orang lain tentang topik yg sedang hangat di masyarakat, kita jadi tau ga semua orang berpendapat sama dengan kita. But there's one thing we must remember, jaga diri sendiri saat berkendaraan umum juga penting, demi kenyamanan diri sendiri dan orang lain. Misalnya dengan berpakaian sopan dan jeli menjaga barang bawaan.

Enough for today guys. Besok kerja lagi. Lets sleep! Goodnight people! :)